Senin, 23 Juni 2014



Pagi ini hari pertamaku sekolah di sekolah yang baru. Ya, Aku baru saja masuk SMA. Hari ini adalah Masa Orientasi Siswa di sekolah baruku. Tepat pukul 06.00 Aku bergegas berangkat ke sekolah dengan sepedah kesayanganku. Pagi ini sangat sejuk, sangat cocok untuk bersepeda

30 menit ku  kayuh sepeda, Akupun sampai di sekolah. Waktunya berbaris untuk mendapatkan pengarahan dari Kakak Osis. Saat sedang baris, aku melihat perempuan manis di sebelahku. Nampaknya dia sekelas denganku. Aku tidak berani menyapanya, karena kita belum kenal sama sekali


45 menit berlalu, pengarahan pun selesai. Kakak Osis mempersilahkan kami memasuki kelas masing-masing. Benar saja, dia sekelas dengan ku.

Mentari sinari ruang kelas, hawa tepat tuk terbuai lamunan. Aku melamun melihat dia yg duduk di depanku, sambil menunggu Kakak Osis datang

Aku sangat penasaran dengan namanya, saking penasarannya, Aku tunggu Kakak Osis mengabsen satu-persatu siswa dikelas.

"Rio Pratama" Panggil Kakak Osis
"Hadir" Aku menunjuk tangan. Aku melihat perempuan itu menengok dan tersenyum ke arah ku, sungguh senangnya hati ini

"Shania Junianatha" Panggil Kakak Osis lagi
"Hadir" Jawab perempuan itu, Aku pun tersenyum puas karena telah tahu nama perempuan manis bak bidadari itu.

**

Bel berbunyi, tanda waktu pulang tiba, Aku bergegas keluar kelas, tapi kulihat Shania masih di dalam kelas terlihat gelisah sedang mencari sesuatu. Aku pun memberanikan diri menghampirinya

"Shan" Panggilku
"Eh kamu, ada apa?" Jawabnya sambil neraba-raba kolong meja
"Kamu lagi cari apa? Tadi aku ngeliat kamu lagi nyari sesuatu sendirian, jadi aku samperin kamu aja" Jelasku
"Aku lagi nyari buku catetan benda apa aja yg harus dibawa besok" Jawabnya panik
"Yaudah nanti kamu liat catetanku aja, yuk pulang udah sore" Ajak ku
Shania terdiam...
"Emang rumah kamu dimana?" Tanyaku
"Di komplek Sakura blok 4" Jawab Shania
"Wah deket dong kalo gitu, Aku juga komplek Sakura, Aku blok 8. Yaudah yuk bareng"
"Ayuk deh"

Kami pun pulang menaiki sepeda, di perjalanan kami mulai membahas Masa Orientasi hari pertama tadi
"Tadi pas baris aku ngelirik kamu terus lho hahaha" Candaku
"Aku juga diem-diem ngeliatin kamu terus hihihi" Baliknya
"Bisa aja" Jawabku
"Ih serius deh hahaha".
Aku sangat senang mendengar Shania bicara seperti barusan, seolah dunia hanya milik kita berdua..

Tak terasa kami sudah sampai di rumah Shania, Shania pun turun dari sepeda.
"Aku pinjem catetannya dong" Pinta Shania
"Oh iya, yaudah nih kamu catet aku tungguin" Jawabku sambil memberinya catatan tadi pagi.

Shania menyuguhiku segelas sirup. Sambil menunggu Shania menyatat, Aku memandanginya, dia terlihat begitu cantik.
Sedang asik memandanginya, tanpa sadar Shania melihatku dan mengagetkanku.

"Hoy ngelamun aja, ngeliatin siapa hayooo".
Aku pun langsung salah tingkah gak karuan.
"Eh eh engga kok orang dari tadi lagi main hape yee jangan ke ge-eran ya haha" Jawabku ngeles.
"Halah bohong! Nih aku udah selesai nyatetnya"
"Yahhh" Rintihku pelan
"Kenapa gitu?" Tanya Shania
"Eh engga kok" Jawabku
"Padahal aku sangat ingin berlama-lama dengannya" Ucapku dalam hati

Aku pun bergegas pulang dari rumah Shania..
"Besok bareng lagi ya, besok aku jemput pagi-pagi"
"Hah? Hmm yaudah deh" Shania mengangguk

Aku pun berpamitan dan senyum kepadanya, Shania hanya membalas senyumku dengan senyumnya yang manis dan masuk ke dalam rumah.

**

Bunyi ayam berkokok membangunkan ku dari tidur semalam, Aku sangat bersemangat pagi ini lantaran hari ini adalah Masa Orientasi Siswa hari kedua dan Aku akan menjemput Shania untuk pergi kesekolah bersama.

Aku bergegas mandi dan sarapan, waktu sudah menunjukkan pukul 05.48. Aku bergegas memakai sepatu dan mengeluarkan sepeda ku lalu mengayuhnya menuju rumah Shania.

Shania sudah menunggu didepan gerbang rumahnya.
"Cantik sekali dia, membuatku ingin mimisan saja" Sahutku dalam hati

"Eh maaf ya udah buat kamu nunggu lama"
"Engga kok aku juga baru aja keluar rumah" Jawabnya sambil tersenyum
"Yaudah yuk jalan, takut telat nih" Ajakku.
"Yuk"

Kami pun berangkat, di perjalanan, kami mulai membahas persiapan Masa Orientasi Siswa hari kedua
"Kamu bawa topi bola?" Tanya Shania
"Bawa, tapi gak aku pake sekarang, nanti diledekin kamu" Jawabku bercanda
"Apasih yeee ge-er banget sih hahaha" Tawa Shania
"Kamu lucu ya kalo dikuncir dua gitu hahaha" Ledek ku
"Apaansih ih" Shania jengkel
"Bercanda cantiiikkk"
"Hfttt" Shania menghela nafas

Tak terasa obrolan ngalor ngidul kami membawa kami sampai di sekolah, Shania masuk duluan sedangkan Aku memarkirkan sepeda ku dulu.

**

Bel berbunyi, tanda semua siswa memasuki kelas, Aku pun bergegas memasuki kelas ku yang berada di lantai 3 sekolah itu.


Suasana kelas sangat membosankan, mungkin karena kami belum terlalu kenal satu sama lain. Tak lama, Kakak Osis pun datang, Kakak Osis mengajak kami semua bermain game. Siapa yang tidak bisa menjawab pertanyaan akan kena hukuman dan maju kedepan kelas.

"Bis apa yang berbentuk bulat dan gabisa jalan?" Tanya Kakak Osis sambil menunjuk kearah ku
"Hah? Hmm bis... Apa ya... Bisa gila nih" Jawabku keceplosan.
Sontak semua kelas tertawa mendengar jawaban konyol ku itu.
"Oke ada yang salah jawab, ayo kita hukum hahaha"
Ucapan Kakak Osis barusan sangat membuat ku jengkel..

Aku pun kedepan kelas dan...

"Hukumannya apa nih? Suruh menyatakan cinta aja ya? hahaha" Tanya Kakak Osis kepada seluruh siswa di kelas dengan tawanya yang menjengkelkan hati
"Setujuuu" Teriak semua siswa dikelas
"Ahhh kacauuu" Gerutu ku dalam hati

"Eh maju sini" Kakak Osis itu tiba-tiba memanggil Shania
"Aku? Hmm" Shania menuruti perkataan Kakak Osis menjengkelkan itu

Dan....

"Ayo sekarang tembak dia" Pinta Kakak Osis
"Ah engga ah"
"Dari pada gue suruh joget di kelas lain? Hayooo"
"Arghh pilihan menjebak" Sahutku dalam hati

Akhirnya akupun memberanikan diri untuk menjalani hukuman yang menurutku gajelas ini...

"Hmmm, sss Shan, hmm ak ak aku mencintaimu" Ucapku terbata-bata
"Aku juga" Jawab Shania singkat.

Sontak seluruh kelas jadi sunyi, sampai akhirnya...

"Ini cuma bercanda ya, cuma buat seneng-senengan doang" Kakak Osis tiba-tiba mengalihkan pembicaraan.
Suasanya menjadi normal kembali seperti biasa sampai pulang sekolah..

**

Shania hanya bernyanyi di sepanjang perjalanan,semua terasa sangat membosankan, sebab kami tak saling bicara sepanjang perjalanan. Aku mencoba mencairkan suasana, Aku menghentikan sepeda ku.

"Eh mau pake helm ga?" Tanyaku.. Shania pun merespon.
"Ha? Aneh dasar bawa helm juga engga yeee" Jawabnya bingung.
"Bawa, nih hahaha" Aku memberinya topi bola
"Yeee gila dasar hahaha" Shania tertawa lepas.

Aku sangat senang melihat Shania tertawa lepas seperti itu,walaupun aku merasa terhina dengan ucapannya barusan. Tapi aku sangat ingin dia bisa merasakan kenyamanan bila berada di dekat ku.

Di ujung jalan ada tukang ice cream, Shania mengajak ku untuk membeli ice cream.

"Beli ice cream yuk" Ajak Shania
"Yuk, cocok nih lagi panas-panas makan ice cream" Jawabku menerima tawaran Shania.

"Mas ice creamnya dua ya yang coklat" Pinta Shania
"Aku gasuka coklatttt" Potong ku.
"Trus sukanya apa?" Tanya Shania
"Sukanya kamuuu hahaha"
"Ih gila hahaha"
"Hfttt aku vanilla aja" Pinta ku
"Eh bercanda yaa jangan ngambek hihihi" Ejek Shania

Kami pun memakan ice cream itu sambil menenteng sepeda berdua, kadang saling bercanda bersama..

Tak terasa kami sudah sampai dirumah Shania..
"Makasih ya untuk hari ini, udah nganterin aku ke sekolah, makan ice cream bareng, seru ya, hahaha" Ucap Shania.
"Jangankan nganterin kamu kesekolah Shan, nganterin kamu ke hati aku aja aku mau kok hahaha"
"Alah gomballl hihihi"
"Besok bareng lagi ya, daaa"

Aku pun langsung mengayuh sepeda ku menuju rumah, dan dia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke arah ku.

**

Pagi ini sangat sejuk, aku baru saja terbangun karena bunyi dering handphone. Pagi ini Shania sms mengucapkan selamat pagi untuk ku, hati ini jadi tambah sejuk saja rasanya.

Seperti biasa, aku bergegas mandi dan bersiap-siap untuk ke sekolah hari ini.

Hari ini adalah hari terakhir Masa Orientasi Siswa di sekolah ku. Mungkin masa-masa ini tak akan bisa ku lupakan seumur hidupku, karena dari Masa Orientasi Siswa inilah aku bisa mengenal perempuan cantik bak bidadari itu. Aku akan selalu mengingat masa-masa ini sampai akhir hidup ku, entah itu esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, atau entahlah kapan itu terjadi.

Ku kayuh sepeda ku secepat mungkin, karena waktu sudah menunjukkan pukul 06.10. Ku lihat Shania sudah menunggu, nampaknya dia sudah lama menunggu ku. Jadi, tanpa basa-basi aku langsung mengajaknya berangkat karena sudah telat.

**

Kami sampai di sekolah, suasana tak jauh berbeda dari hari kemarin. Tapi, Masa Orientasi Siswa hari ini hanya ada demo eskul, karena ini hari terakhir. Jadi, hari ini pulang lebih awal dari kemarin.

Aku berniat mengajak Shania jalan-jalan setelah pulang sekolah, aku ingin merayakan hari terakhir Masa Orientasi Siswa ini bersamanya, karena masa-masa inilah yang menjadi saksi bisu awal pertemuan kita berdua.

Pulang sekolah, Shania sudah menunggu ku di depan gerbang, kami mulai bersepeda berdua meninggalkan sekolah.
"Shan, hari ini jalan-jalan dulu ya, kan pulang lebih awal hehe" Tawarku
"Hmmm gimana ya" Jawabnya ragu
"Hari ini kan hari terakhir Masa Orientasi , dimana masa-masa itu yang mempertemukan kita berdua. Mungkin besok kita belum tentu bisa seperti ini, bisa jalan berdua, bersepeda berdua, merasakan kebersamaan berdua seperti ini" Bujuk ku pada Shania.
"So swettt.. Iya aku mau kok hehehe" Shania menerima tawaran ku.

Kami pun jalan kesebuah tempat wahana permainan di dalam mall di dekat komplek rumah kami.

"Mau main apa, Shan?" Tanya ku
"Lempar basket yuk, yang kalah bayarin makan, gimana?" Tantang Shania
"Okee siapa takut! Kamu duluan yang mulai" Aku pun menerima tantangannya, padahal aku tidak bisa bermain basket.

Kami mulai bermain, alhasil aku pun kalah dari Shania, dia ternyata hebat bermain basket. Selesai bermain, aku dan Shania mulai berjalan mencari temat makan. Tak lama, kami menemukan tempat makan tak jauh dari tempat kami bermain tadi. Nama tempat itu "Unit Gawat Kelaparan". Memang sedikit aneh, tapi makanan disini cukup enak

Setelah selesai, kami bergegas untuk pulang. Kami sangat menikmati masa-masa di perjalanan berdua, semua terasa sangat indah. Di perjalanan, Shania menepuk pundak ku dan berkata ia ingin beli minum di warung seberang jalan

"Cuacanya panas banget, aku haus, mau beli minum" Ucapnya.
"Yaudah sini aku yang beliin ke seberang" Tawarku
"Gak usah gapapa aku aja" Shania menolak
"Yaudah deh, hati-hati ya aku tunggu disini" Jawab ku pasrah
"Iya bawellll"

Aku menunggunya sambil duduk di sepeda. Saat Shania menyeberang, tiba-tiba ada mobil ugal yang melaju gak karuan dari arah samping, Aku sontak melompat  dari sepeda dan berlari ke arah Shania berniat menyelamatkannya. Aku dorong Shania ke arah depan dan....

"Brukkk" Tak bisa di pungkiri lagi, mobil itu menabrak ku sangat keras, membuat kepalaku terbentur aspal. Mobil itu langsung menancapkan gasnya dan melarikan diri.

Luka di kepalaku sangat parah, darah mengalir deras dari bagian belakang kepala ku. Shania bangkit dan berlari ke arah ku, aku masih sedikit sadar.
Shania  menangis sambil memangkukan kepalaku, aku coba berbicara kepadanya

"Jangan nangis, Shan. Mungkin ini akhir dari pertemuan singkat kita, makasih buat tiga hari yang indah ini, makasih untuk pertemuan dan kenangan singkat yang pasti gak akan aku lupain sampe kapan pun itu" Ucapku pelan.
"Aku benci perpisahan kayak gini, aku gamau kehilangan orang yang udah bikin aku nyaman. Aku sayang kamu, Rio" Tetesan air mata Shania terjatuh di pipi ku, aku ingin menghapus air mata itu, tapi tangan ini tak sanggup untuk ku gerakkan lagi.
"Maafkan aku kalo aku gak ngungkapin perasaan ini, maafkan aku telah membuatmu menangis, mungkin aku laki-laki terbodoh, tapi cukup satu yang harus kamu tau, Orientasi membuat cinta ku bersemi. Hanya untukmu, Shan. Aku benar-benar merasakan kenyamanan bila berada di dekatmu, bedua dengan mu, bercanda, tertawa,. Tapi masa-masa itu gak akan bisa ter-ulang, cukup untuk dikenang. Jangan lupain aku, Shan. Satu lagi, simpanlah sepeda itu, jangan ada pengemudi lain sepedah itu selain aku, aku mencintaimu"

Aku pun perlahan menutup mata, Shania mencoba tegar dan menghapus air matanya lalu tersenyum indah kepada ku, dan mencium kening ku. Aku sempat melihat senyum manis Shania untuk terakhir kalinnya, aku sangat bahagia:)


by : @tiodarmss

0 komentar:

Posting Komentar

New Posts