Kamis, 26 Juni 2014




Tiap hari ku lewati, tiap malam ku jalani, tetapi masih saja seperti ada yang menjanggal. Seperti ada sesuatu yang hilang. Tuhan, apakah sesuatu itu? Apakah itu penting bagi diriku sehingga aku merasa begitu sedih?.
Namaku Ariq. Aku belajar di salah satu SMA di Jakarta. Di sekolah, aku cendrung anak yang bisa dibilang pendiam, dan aku adalah orang yang susah bersosialisasi pada orang baru. Dari 36 jumlah murid kelas, aku hanya mempunyai 10 teman dikelas
*
Hari demi hari ku lewati, aku terus merasa bosan dan bosan. Hingga pada suatu hari saat bel masuk telah berbunyi, seperti biasa, bila bel sudah berbunyi, maka aku langsung menunggu guru yang datang mengajar. Tapi pada hari ini guruku tidak sendirian memasuki kelas. Mataku langsung tertuju kepada makhluk cantik yang mengikuti guruku. Ternyata dia murid pindahan dari salah satu SMA di Bandung. Entah mengapa hati ini berasa berdetak lebih kencang dari biasanya. Yang biasanya aku hanya melamun dan memikirkan sesuatu yang tidak penting. Entah mengapa kali ini aku merasa sangat kagum atas ciptaan tuhan yang satu ini.

“Anak – anak, pagi hari ini ibu membawa murid pindahan dari Bandung. Silahkan nak memperkenalkan diri” Kata bu guru sambil mempersilahkan murid tersebut

“Halo teman – teman nama ku Ratu Vienny Fitrilya. Kalian bisa memanggilku Viny” anak tersebut memperkenalkan diri dan sambil tersenyum

Senyumannya tersebut membuatku merasakan sesuatu yang berbeda. Tuhan mengapa kau menciptakan makhluk seindah ini.

“Nak Viny silahkan memilih tempat duduk yang kosong” Ibu guru menyuruh Viny

Dan Satu – satunya tempat duduk yang kosong dikelas waktu itu ialah bangku disebelahku. Mungkinkah Tuhan menunjuk makhluk indah ini menjadi bagian dari diriku yang hilang?.

Pada awalnya aku dan Viny Diam – diaman, lalu viny memulai percakapan dengan senyum indahnya

“Halooo… kenalan yuk, namaku Viny” Viny mengulurkan tangannya

“Namaku Ariq, salam kenal” dengan mukaku tak bersenyum dan sangat dingin

“kok kamu cemberut gitu sih, ayok berteman ama aku”  Viny memberikan senyuman itu

Lalu aku menjawabnya dengan anggukan. Pada waktu itu rasanya jantung ku hampir ingin meledak. Senyumannya itu begitu manis dan menurut ku senyumnya adalah senyum terindah yang pernah kulihat. Aku berjanji dalam hati akan selalu menjaga senyum itu agar selalu menghiasi bibirnya yang begitu indah.

Setelah beberapa hari aku duduk bersamanya aku mulai gampang bersosialisasi dengan teman – teman. Dan belakangan ini aku sering tertawa dan tersenyum. Viny begitu merubah duniaku :)
*
Pada suatu hari, Guru Fisikaku memberikan PR. Jujur aku begitu bodoh pada pelajaran ini. Untungnya Viny pandai dalam pelajaran ini jadi kadang aku suka bertanya ke dia.

“Vin, nanti belajar bareng yuk?” pintaku kepada Viny

“Ayo riq, hmmmm, dirumah aku apa kamu?” Tanya Viny

“Terserah kamunya aja vin” kataku
“Yaudah, jadikan” canda viny

“hahahahhahaha” tawaku

Bel pulang sekolah berbunyi, aku dan Viny langsung berangkat menuju rumahnya. Sesampai di rumahnya aku langsung dipersilahkan duduk di teras. Lalu viny mengambil beberapa buku dan juga minuman. Ia keluar dari rumahnya menggunakan t-shirt dan juga celana pendek, cantik sekali.

“jadi begini riq caranya” jelas viny

“ohhhhhh, btw, hari ini kamu cantik banget vin” gombalku

“bisa aja” muka Viny langsung berubah menjadi merah

Pada hari itu bukannya belajar aku malah memerhatikan muka indahnya yang diukir sedemikian rupa oleh tuhan.
*
 Keesokan harinya disekolah aku dan temanku bernama Rama bermain catur. Pada awal bermain kami membuat perjanjian yang kalah harus mendapatkan hukuman (dare).

“Kamu pasti kalah Ram” Aku menyombongkan diri

“ohhhh, sombong kamu nih rasakan. Skakmat” Reza mengalahkanku

“hah? Oh tidak” aku kesal

“hmmmm, hukumannya apa ya?” Rama bingung

“Jangan masalah cewek – cewekan ya” pintaku

“nahhhhh, kamu tembak viny nanti pas kita jalan – jalan tahun baru” pinta Rama

Aku yang merasa cowok jantan mengiyakan saja dare Rama. Padahal didalam hatiku, ada rasa gugup dan rasa takut ditolak. Namun aku berfikir lagi, terima ditolak adalah urusan nanti.
*
Aku berencana memberinya hadiah saat menembak dia. Yang aku tau dia suka ama barang yang berbau negeri Sakura. Setelah pulang sekolah aku langsung pergi ke toko sejenis otaku anime. Lalu aku bingung mau membeli apa karna ilmu ku tentang anime terlalu kecil.

“Mas, bisa saya bantu?” kata penjaga toko tersebut

“I.. I.. Iya saya mencari boneka anime” kataku

“Anime apa ya mas jika saya boleh tau?” Mas penjaga toko bertanya

“Viny suka anime apa ya kira – kira?” pikirku

Lalu aku ingat bila Viny pernah berbicara denganku mengenai anime 0048. Waktu itu seingatku dia menyukai Chieri dalam anime tersebut.

“Anime 0048 mas, kalo bisa boneka Chieri ya mas” Pintaku kepada penjaga toko

“ohhh…. Iya mas” Kata penjaga toko

“Ini kan mas?” si penjaga toko menunjukkan kepadaku

“Iya mas iya” Aku mengiyakan saja karena aku tidak tahu yang mana namanya Chieri

“Total harganya Rp 50.000 ya mas” kata penjaga toko

“Iya mas” Aku memberikan uang bernominal Rp50.000 kepada mas tersebut

“wahhh… Viny pasti suka nih ama boneka yang satu ini” ucapku dalam hati
 *
Hari yang ditunggu telah tiba, Kelasku berkumpul di taman dekat sekolahku dan kami pun berangkat menaiki bus yang telah disewa. Tujuan kami yaitu salah satu Villa di Bogor. Aku di Bus mengambil tempat duduk agak jauh dari Viny, supa aku bias menyusun kalimat penembakan dengan nyaman tanpa takut ketahuan.

Setelah sampai aku langsung tiduran di kamar yang kudapati dan langsung tertidur. Tiba – tiba aku terbangun karena mencium bau ikan bakar yang sangat nikmat. Aku angsung menuju ketempat ikan tersebut dibakar, dan ternyata yang sedang membakar ikan ialah Viny. Pada malam itu Viny mengenakan pakaian yang sama seperti saat aku belajar bersama bersama dia di rumahnya.

“vin kamu malem ini c…c…cantik banget” Mukaku memerah

“Kamu bisa aja gombalnya” Muka Viny pun langsung memerah
Tahun baru tinggal menghitung menit, dan saat kembang api dinyalakan aku akan menembak Viny.
Lalu tahun baru tinggal 5 detik lagi. Kami semua menghitung bersama

“5….. 4….. 3….. 2….. 1…..”

Kami semua berteriak. Langit sudah diwarnai oleh berbagai macam kembang api. Aku melihat Viny yang sedang memerhatikan kembang api. Matanya yang berkemilau membuat aku menjadi gugup. Lalu aku menepuk pundak Viny

“Vin, aku mau ngomong sesuatu… sebenernya…” aku gugup

“Sebenernya apa Riq?” Viny penasaran

“Vin… D… D… Daisuki >.< kamu mau gak jadi pacar aku?” Aku sambil mengeluarkan boneka yang ku beli

“hmmmm… gimana ya riq bilangnya, aku masih nyaman sih seperti ini dan aku masih belum mau menjalin hubungan apapun… maafkan aku, ku bersumpah kepada prinsip perasaan suci” Viny menolak sambil berlinang air mata

Aku menahan air mata, namun air mata tak bias tertahan dan akhirnya aku menangis sebesar – besarnya. Lalu Viny memelukku

 “Cinta gak mesti memiliki kok Riq, mungkin jika waktunya sudah tepat aku kita akan bertemu… Jodoh pasti bertemu” Sambung Viny

 Lalu Aku terdiam. Dan aku kembali kekamarku
*
Setelah Jalan-jalan itu. Setiap di kelas Aku selalu diam. Walaupun Viny sering memberikan senyum kediriku, namun diriku tetap terdiam bahkan kadang membuang muka. Viny merasa bersalah, karena dirinya, Aku menjadi berubah menjadi orang yang dingin dan tidak peduli dengan sekitarnya. Aku pun tidak pernah tertawa lagi. Karena rasa bersalah tersebut Viny mencoba untuk mendekatiku kembali. Namun hal itu sudah terlambat sekarang Aku menjadi benar – benar dingin dan Senyum yang awalnya merubah duniaku, hanya menjadi senyum yang tidak berarti bagiku.

 TAMAT

BY: @ariqedward

0 komentar:

Posting Komentar

New Posts